Senin, Desember 25, 2006

Sonic Youth - The Destroyed Room : B-Sides & Rarities















JUDUL ALBUM : THE DESTROYED ROOM : B-SIDES & RARITIES
ARTIS : SONIC YOUTH
LABEL : GEFFEN RECORDS
TAHUN : 2006

Kalau anda bukan penggemar Sonic Youth sebaiknya jangan memutar album ini. Kuping anda akan terteror dalam arti sesungguhnya. Tapi jika anda penggemar Sonic Youth, menyimak album ini, wajib hukumnya. Terutama untuk anda yang ingin menelaah lebih jauh proses penggarapan lagu-lagu dari grup "art-punk" asal New York ini. Karena 11 track yang ada di album ini merupakan B Sides dari beberapa cakram tunggal Sonic Youth dan yang masuk kategori "rarities". Jika sebelumnya beberapa track di album ini menjadi perbincangan karena sulit dicari plaat single-nya. Misalnya, "Razor Blade" yang merupakan sisi B dari lagu "Bull In The Heather" atau "Campfire" yang berasal dari "At Home With The Groovebox" serta beberapa track dari "Noho Furniture" sessions. Maka dahaga ini akan pupus jika menyimak album ini.

Album ini memang dipenuhi dengan aneka outtakes dari kurun waktu 1994 hingga 2004 dalam durasi sekitar 70 menitan. Sudah pasti atmosfer "jamming" lekat dalam sajian mereka track by track. Dalam liner notes nya tertulis "blurring the lines betweens compositions and improvisation". Jadi nggak heran jika album yang cenderung "cutting edge" ini dikuakkan oleh sebuah track instrumental berdurasi 10 menitan bertajuk "Fire Engine Dream" dan ditutup dengan sebuah epic berdurasi sekitar 26 menit "Diamond Sea". Dengan pelbagai anasir bunyi-bunyian yang ditaruh pada latar depan maupun latar belakang menjadikan beberapa komposisi di album ini seolah menjadi "music score". Simaklah "Loop-Cat" yang kental nuansa jammin'nya maupun "Campfire" impulsif.

Dari 11 track yang termaktub disini, hanya 3 track yang memiliki lirik/vokal, selebihnya sebuah perjalanan panjang dengan instrumental. Makanya, jika anda tidak memahami konsep Sonic Youth, menjauhlah. Sebaliknya jika anda die-hard fans, pasanglah kuping anda erat-erat di cd player anda.....nikmati petualangan bunyi yang menakjubkan dari Sonic Youth.....!


TRACKLIST

1. FIRE ENGINE DREAM
2. FAUXHEMIANS
3. RAZOR BLADE
4. BLINK
5. CAMPFIRE
6. LOOP CAT
7. KIM'S CHORDS
8. BEAUTIFUL PLATEAU
9. THREE PART SECTIONAL SEAT
10. QUEEN ANNE CHAIR
11. DIAMOND SEA


0818417357

Kamis, Desember 21, 2006

Mike Stern - Who Let The Cats Out?














JUDUL ALBUM : WHO LET'S THE CAT OUT ?
ARTIS : MIKE STERN
LABEL : HEADS UP
TAHUN : 2006

Gitaris ini termasuk yang paling rajin merilis album solo. Dan jika menyimak album ini yang terhitung sebagai album solonya yang ke 13, ada kesan tersendiri dalam konsep albumnya. Stern seperti ingin mengungkap impresi dirinya terhadap kehidupannya sehari-hari terutama rasa cintanya terhadap sang isteri yang terungkap mulai dari kegiatan berbelanja hingga kegemaran memelihara kucing. Walau tak bertakwil secara verbal, namun dari judul-judul lagu serta jalinan melodi dan tekstur yang dtumpahkan, kita bisa menagkap simbolisasi tersebut. Disini Stern banyak mengajukan style yang membuat penyimaknya betah menyimak dari track pertama hingga track sebelas. Ada rock, funky, jazz hingga blues yang personal. Menariknya lagi, Stern cerdik memilih partner bermain. Ada Richard Bona, pencabik bass asal Kamerun yang juga memiliki kemampuan bernyanyi. Bona dengan style falsetto-nya dalam komposisi bertajuk "Language" berdurasi sekitar 7 menitan. Richard Bona yang terinfluence Jaco Pastorius ini pun dengan renyah melakukan scat-singing dalam komposisi "All You Need"Lalu simaklah atmosfer rada ngeblues pada lagu "K.T" yang menampilkan basisst wanita Me'shell Ndegeocello, gerayangan organ Jim Beard yang soulfully serta Roy Hargrove yang meniup trumpet secara tersumbat. Lumayan mencekam dan membuat pendengar kehilangan gravitasi. Tapi Stern kemudian mengubah suasana dengan mengambil pola funk yang meletup pada lagu "Roll With It" yang mengedepankan permainan bass funk Victor Wooten dari Bela Fleck & The Flecktones serta tiupan saxophone berbinar-binar dari Bob Malach. Sentuhan Amerika pun sangat terasa pada lagu "Texas" yang menyerempet ke sound Southern Rock. Di lagu ini Gregorie Maret meniup harmonika didukung permainan drum dari Dave Weckl. Nuansa macho mencuat pada komposisi berdurasi 7 menit 4 detik. Dalam lagu "Blue Runaway" Stern seolah berdialog dengan Anthony Jackson, pemetik bass bertubuh gelap yang memperlihatkan kualitas permaianan prima. Entah kenapa, di album ini Mike Stern justeru banyak memakai banyak jasa pemain bass handal mulai dari Anthony Jackson, Richard Bona, Meshell Ndegeocello, Victor Wooten dan Chris Minh Doky. Tapi jika disimak seksama, kehadiran pemain bass dengan karakter yang berbeda-beda ini justeru membuat ke 11 komposisi yang ditulis Mike Stern terdengar lebih cerlang-cemerlang. Dan dari sinilah tata permaianan gitar terlihat lebih hidup. Gak percaya ? Simak saja !

TRACK LIST

1. TUMBLE HOME
2. K.T
3. GOOD QUESTION
4. LANGUAGE
5. WE'RE WITH YOU
6. LENI GOES SHOPPING
7. ROLL WITH IT
8. TEXAS
9. WHO LET'S THE CAT OUT ?
10. ALL YOU NEED
11. BLUE RUNAWAY
0818417357

Rabu, Desember 20, 2006

Andi Rianto - Interlude Dari Hati

JUDUL ALBUM : INTERLUDE DARI HATI
ARTIS : ANDI RIANTO
LABEL : WARNER MUSIC
TAHUN : 2006
PRODUSER : ANDI RIANTO

Komposer dan pianis Andi Rianto melepas sebuah album solo bertajuk "Interlude dari Hati". Lembut, manis dan romantis itulah kesan yang mencuat jika anda menyimak album ini. Jalinan melodi yang diciptakan Andi Rianto memang berkonotasi lembut, melodius dan memercik romantik. Apa boleh buat jika album ini sangat terasa "perempuan". Aransemen lagu-lagu di album ini memang menampilkan nuansa orkestral pop yang kuat. Permainan piano Andi pun sangat mengakomodir nada-nada dari melodi keseluruhan lagunya.

Ada 4 vokalis yang membawakan karya-karya Andi Rianto yaitu Ira Batti, Farman Purnama, Anissa dan Lucky Octavian. Kesemuanya memiliki kemampuan vokal diatas rata-rata. Dan mereka memang sangat pas untuk menyuarakan sederet balada yang ditulis oleh Andi Rianto berikut kontribusi lirik dari Monty Tiwa hingga Sekar Ayu Asmara. Yang pantas dicatat bahwa idiom penulisan lirik meski tetap bersentuhan dengan asmara, memiliki atmosfer dan pengungkapan yang takberkesan massal melainkan mahal. Dalam "Tak Kembali" yang dinyanyikan Farman Purnama terdengar sedekit sentuhan klasikal dari struktur melodi. Penghayatan yang kuat dilakukan Farman yang mengingatkan kita pada Josh Groban, misalnya.

Tak hanya itu, Andi Rianto yang didukung Melbourne Symphony Orchestra ini pun menulis karya-karya instrumental semisal "Padre & I", "Tak Kembali" dan "Bee". Kesan yang mencuat bahwa karya instrumental ini terdengar seperti music score buta film-film layar lebar. Sayangnya dinamika dan mood lagu ini terdengar dalam intensitas yang sama : mellow. Jadi tak heran jika album ini lebih pas untuk menjadi soundtrack bagi pasangan yang tengah mabuk kepayang.

TRACK LIST

1.PERNAH
2.PEMERAN PENGGANTI
3.TAK KEMBALI
4.DUNIA
5.MATAHARIKU
6.SEUTUHNYA CINTA
7.DUNIA TANPA MU
8.PADRE & I
9.TAK KEMBALI
10.BEE

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox. jdfi.co.id/ n

Kamis, Desember 14, 2006

Sarah McLachlan - Wintersong














JUDUL ALBUM: WINTERSONG
ARTIS: SARAH MCLACHLAN
LABEL: ARISTA/SONY BMG
TAHUN: 2006

Ingin menyimak suasana Natal dengan atmosferik yang agak berbeda. Maka pastikan menyimak album "Wintersong" milik penyanyi Sarah McLachlan. Bahkan album ini justeru ditampilkan dengan nuansa yang lebih gelap,nyaris melankolik dan lebih ke suasana bulan Desember yang bertaburan salju dimana-mana. Ini diperkuat oleh sentuhan orkestrasi yang ditata oleh Jeremy Lubbock. Bahkan pianis Diana Krall pun menyumbangkan permainan pianonya yang bening di beberapa lagu di album ini.

Selain menampilkan lagu-lagu standar menyambut Natal seperti : "Silent Night", "Have Yourself A Merry Little Christmas" atau "O Little Town Of Betlehem", Sarah malah mengadopsi sederet lagu-lagu pop bernuansa Natal seperti "Happy X'Mas (War Is Over)" milik John Lennon & Plastic Ono Band dengan lirik yang bertendensi ke situasi politik era 70-an yang menganjurkan perdamaian. Sebuah lagu yang rasanya masih relevan dengan kondisi dunia saat sekarang ini. Sarah pun memilih lagu milik Joni Mitchell "River" yang menempatkan Natal sebagai nuansa.Simak liriknya :

It's coming on Christmas,they' re cutting down trees
They're putting up reindeer
And singing songs of joy and peace
Oh I wish I had a river
I could skate away on
But it don't snow here........


McLachlan pun membawakan lagu "Songs For Winter Night" yang ditulis dan dinyanyikan penyanyi folk Kanada Gordon Lightfoot pada soundtrack album "Miracle On 34th Street" (1994).

Sarah pun tetap mempertahankan ekspresi bernyanyinya seperti biasanya : reflektif,lebih gelap dan dalam. Simaklah tiupan trumpet yang disumbat atau paduan suara kanak-kanak yang berkesan innocence dan angelic. Tata aransemen semacam inilah, yang membedakan album Sarah McLachlan dengan album-album Christmas lainnya yang menjamur di bulan Desember ini.

TRACK LIST

1. HAPPY X'MAS (WAR IS OVER)
2. WHAT CHILD IS THIS ? (GREENSLEEVES)
3. RIVER
4. WINTERSONG
5. I'LL BE HOME FOR CHRISTMAS
6. O LITTLE TOWN OF BETLEHEM
7. THE FIRST NOEL/MARY MARY
8. SILENT NIGHT
9. SONG FOR A WINTER NIGHT
10. HAVE YOURSELF A MERRY LITTLE CHRISTMAS
11. IN THE BLEAK MID-WINTER
12. CHRISTMAS TIME IS HERE

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox. jdfi.co.id/ n

Rabu, Desember 13, 2006

Chris Botti - December














JUDUL ALBUM: DECEMBER
ARTIS: CHRIS BOTTI
LABEL: SONY BMG
TAHUN: 2006

Empat tahun yang silam,trumpetis bertampang keren Chris Botti merilis album bertajuk "December" yang bernuansa Christmas. Tahun ini album tersebut di rilis ulang dengan menempatkan 2 lagu baru yaitu "Ave Maria" karya Schuberts dan "I Really Don't Want Much For Christmas". Di lagu yang terakhir, Chris Botti mengetengahkan vokal Eric Bennet yang smooth, silky dan soulful.

Pada "Ave Maria" Botti memang harus merelakan embel-embel jazz-nya. Namun di komposisi ini Botti justeru tampil khidmat dengan dukungan London Session Orchestra serta paduan suara yang harmonis dari St Jon's Choir. Bayangkan penampilan tiupan Botti dilatari genangan vokal paduan suara yang warmly.

Tampaknya di album ini Botti memang banyak menahan diri. Ia tahu dan sadar bahwa permainan trumpetnya didengarkan oleh banyak kalangan yang sudah pasti tidak segmented. Kompromistis tanpa harus mengurangi nilai sajian musiknya.

Sebuah sajian yang tepat menemani anda yang tengah menikmati suasana libur di bulan Desember yang sejuk.

TRACK LIST

1. CHRISTMAS SONGS
2. AVE MARIA
3. WINTER WONDERLAND
4. THE FIRST NOEL
5. LET IT SNOW LET IT SNOW LET IT SNOW
6. HALLELUJAH
7. I REALLY DON'T WANT MUCH FOR CHRISTMAS
8. HAVE YOURSELF A MERRY CHRISTMAS
9. SANTA CLAUS IS COMING TO TOWN
10. SILENT NIGHT
11. LITTLE DRUMMER BOY
12. O LITTLE TOWN OF BETLEHEM
13. I'LL BE HOME FOR CHRSITMAS

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox. jdfi.co.id/ n

Senin, Desember 11, 2006

E.S.T. - Viaticum













JUDUL ALBUM : VIATICUM
ARTIS : E.S.T
LABEL : 215/ACT
TAHUN : 2005

Bukan.....bukan !!. Svensson, Stenson & Gustavsen bukan sebuah law-firm. Mereka bertiga adalah sebuah trio jazz dari Swedia. Tepatnya Esbjorn Svensson Trio yang menyingkat namanya menjadi E.S.T. Mereka telah merilis 9 album. Trio Nordic ini banyak dipengaruhi oleh pola permainan pianis Keith Jarrett. Mungkin karena Esjborn Svensonn memang sangat terobsesi dengan Keith Jarrett. Tapi sejauh menghasilkan 9 album, rasanya grup yang akan manggung di Jakarta pada januari 2007 ini akhirnya memiliki karakteristik tersendiri.

Bagi yang telah menyimak album terakhirnya bertajuk "Viaticum" rasanya setuju jika saya mendiskripsikan album ini semacam Jazz Meets Psychedelic atau Jazz Meets Rock. Atau lebih spesifik lagi Radiohead meet Keith Jarrett. Pilihan untuk melakukan "cross-over" yang dilakukan E.S.T bisa jadi merupakan solusi yang jitu. Terutama bagi penikmat musik yang ingin mendengarkan jazz dalam kategori "rookie" atau pemula. Dan bagi yang ingin menikmati keseluruhan diskografi E.S.T, maka saran saya simaklah dulu album "Viaticum" ini baru mundur ke 8 album E.S.T sebelumnya. Karena di album ini ada sedikit sentuhan funk yang berpadu dengan genangan vintage organ yang sering kita temui pada genre classic-rock. Simaklah komposisi bertajuk "The Tail Of Her Eye" dengan aksentuasi yang bernas dari drummer Magnum Ostorms. Energetik memang !. Sesekali ada atmosfer Brazil misalnya pada komposisi "The Well-Wisher". Atau simaklah " The Unstable Table and The Infamous Fable" yang sarat dengan birama yang "surprising".

Trio ini memang bermain dengan pendekatan pola trio yang purist tapi diimbuh dengan angle-angle yang tak terduga misalnya tiba-tiba mencuat sepoles anasir country atau euro-pop yang khas. Kompleksitas musik di album ke 9 E.S.T ini mungkin lebih merupakan upaya agar penikmatnya bisa mencerna sajian trio-jazz mereka. Makanya jangan lupa mencicipi "Tide Of Tripedation", "The Well-Wisher", "Eighty- Eight Days In My Veins" atau "Viaticum" yang menjadi tajuk album ini. Pada album "Viaticum" E.S.T terdiri atas Esbjorn Svensson dan Dan Berglund (double bass) dan Magnum Ostorms (drum) .

TRACK LIST

1.TIDE OF TRIPEDATION
2.EIGHTY-EIGHTS DAYS IN MY VEINS
3.THE WELL-WISHER
4.THE UNSTABLE TABLE & THE INFAMOUS FABLE
5.VIATICUM
6.IN THE TAIL OF HER EYE
7.LETTER FROM THE LEAVIATHAN
8.A PICTURE OF DORIS TRAVELLING WITH BORIS
9.WHAT THOUGH THE WAY MAY BE LONG

Thanks for Mr Chico Hindarto for the CD......!

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox. jdfi.co.id/ n

Neil Young - Living With War













JUDUL ALBUM: LIVING WITH WAR
ARTIS: NEIL YOUNG
LABEL: REPRISE
TAHUN: 2006
PRODUSER: NIKO BOLAS

Boleh jadi Neil Young adalah pemusik protes yang konsisten dari era ke era. Young tetap sensitif. Young tetap care terhadap pelbagai masalah dan konflik dunia. Pendeknya, Neil Young tetap "marah" dan "marah". Itu pun juga tercermin pada album terakhirnya "Living With The War", Hanya dengan membaca tajuk albumnya, kita pun sudah bisa mereka kemana arah dan visi album Neil Young. Gamblang, lugas, tanpa tedeng aling-aling.......itu yang mencuat dari barisan lirik-lirik lagu yang ditulis Neil Young. Dan George W Bush pun jadi "bulan-bulanan" Neil Young. Simaklah "Living With The War", "The Restless Consumer", "Lookin' for A Leader" atau "Let's Impeach The President". Coba kita lihat lirik "Let's Impeach The President " :

Letis impeach the president for spying
On citizens inside their own homes
Breaking every law in the country
By tapping our computers and telephones
What if Al Qaeda blew up the leeves

Juga simak lirik lagu "Living With The War" :

I'm living with the war everyday
I'm living with the war in my heart
I'm living with the war in my heart and mind
I'm living with war right now

Atau simak pula lirik "Lookin' for a leader":

Lookin for a leader,
to bring our country home
reunite the red white and blue
Before it turns to stone

Dan begitulah,Neil Young bersikukuh mengkritik George W Bush. Meskipun demikian Neil Young memang tak lantas terjerembab pada pola "sarkastik", ia masih menggurat tata musik yang terkendali. Terkadang elemen kegeraman cukup diwakili dengan strumming gitar. Atau riff-riff yang memancing pendengarnya untuk introspektif. Dan begitulah, disaat pemusik-pemusik seangkatannya lebih banyak bertutur tentang menikmati hari tua, cinta, lingkungan atau yang lainnya. Neil Young masih sarat energi dengan musik-musik protes-nya. Tanpa rasa lelah.........!

TRACK LIST

1. AFTER THE GARDEN
2. LIVING WITH WAR
3. THE RESTLESS CONSUMER
4. SHOCK AND AWE
5. FAMILIES
6. FLAGS OF FREEDOM
7. LET'S IMPEACH THE PRESIDENT
8. LOOKIN' FOR A LEADER
9. ROGER AND OUT
10. AMERICA THE BEAUTIFUL

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox. jdfi.co.id/ n

Jumat, Desember 08, 2006

Barry Manilow - The Greatest Song of The Sixties















JUDUL ALBUM: THE GREATEST SONG OF THE SIXTIES
ARTIS: BARRY MANILOW
LABEL: ARISTA/SONY BMG
TAHUN: 2006
PRODUSER: CLIVE DAVIS

Setelah merilis album "The Greatest Songs of the Fifties, kini Barry Manilow penyanyi pop kharismatik ini merilis album sequelnya bertajuk "The Greatest Songs Of The Sixties" yang menyanyikan ulang lagu-lagu hits disepanjang dasawarsa 60-an. Secara keseluruhan Barry Manilow tetap ingin mempertahankan esensi dan atmosfer musik pop 60-annya. Manilow dengan suaranya yang khas memang tidak ingin membuat rasa baru atau interpretasi ulang terhadap lagu-lagu hits 60-an tersebut. Bahkan Barry Manilow bernyanyi bersama The Association, grup yang pertamakali mempoluerkan lagu "Cherish/Windy".

Era 60-an seolah dikuakkan kembali oleh Barry Manilow dengan corak vokalnya yang classy. Ada lagu The Beatles "And I Love Her", juga lagu The Lettermen "When I Fall In Love", The Righteous Brothers "You've Lost That Lovin' Feelin" termasuk lagu-lagu era golden voice seperti "Strangers In The Night" (Frank Sinatra) maupun "Raindrops Keep Falling On My Head" nya Burt Bacharach.

Singkatnya, ini merupakan album yang paling tepat dipilih jika anda ingin bernostalgia pada kurun waktu 1960-an.

TRACKLIST

1. CAN'T TAKE MY EYES OFF YOU
2. CHERISH/WINDY
3. CAN'T HELP FALLING IN LOVE
4. THERE'S A KIND OF HUSH
5. BLUE VELVET
6. RAINDROPS KEEP FALLING ON MY HEAD
7. AND I LOVE HER
8. THIS GUY'S IN LOVE WITH YOU
9. EVERYBODY LOVES SOMEBODY
10. YOU'VE LOST THAT LOVIN' FEELIN'
11. WHEN I FALL IN LOVE
12. STRANGERS IN THE NIGHT
13. WHAT THE WORLD NEEDS NOW IS LOVE

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox. jdfi.co.id/ n

John Lennon - The US vs John Lennon














JUDUL ALBUM : THE US VS JOHN LENNON
ARTIS : JOHN LENNON
LABEL : EMI
TAHUN : 2006
PRODUSER : DAVID LEAF

Jika menyimak isi album ini kita pun semakin mahfum bahwa John Lennon adalah aktivis sosial dengan sederet jargon-jargon perdamaian ini mau tak mau berada dalam lingkaran politik.

Sebetulnya 21 track yang ada di album ini merupakan soundtrack dari film dokumenter "The US Versus John Lennon" yang dibesut sutradara David Leaf dan John Schenfeld. Bahkan David Leaf pun berperan sebagai produser eksekutifnya. Lagu-lagu yang diambil dari album solo John Lennon bersama Plastic Ono Band maupun beberapa dari The Beatles memang memiliki benang merah dari adegan-adegan yang berkelebat di film dokumenter ini. Beberapa diantaranya memang diambil dari era dimana Lennon aktif melakukan protes mulai dari Bed Peace hingga rally untuk membebaskan John Sinclair. Satu-satunya lagu the Beatles yang ada di album ini adalah "The Ballad of John and Yoko". Beberapa masterpiece John Lennon pasca The Beatles bertebaran disini mulai dari "Imagine", "Give Peace A Chance" hingga "Instant Karma". Juga ada lagu Lennon yang menyindir Paul McCartney "How Do You Sleep" namun dibawakan dalam versi music score. Termasuk ballad yang berkonotasi "cinta" seperti "Love" maupun "Oh My Love". Serta single "Nobody Told Me" dari album "Milk and Honey" yang dirilis setelah John Lennon berpulang di tahun 1980.

Memang tak ada sesuatu yang baru jika menyimak album soundtrack "The US VS John Lennon". Namun dari susunan lagu-lagunya kita sudah bisa "membaca" bahwa album ini memang ingin menyorot sepak terjang John Lennon di luar dunia entertainmen, melainkan memasuki wilayah sosial politik.

TRACK LIST

1. POWER TO THE PEOPLE
2. NOBODY TOLD ME
3. WORKING CLASS HERO
4. I FOUND OUT
5. BED PEACE
6. THE BALLAD OF JOHN AND YOKO
7. GIVE PEACE A CHANCE
8. LOVE
9. ATTICA STATE
10. HAPPY X'MAS (WAR IS OVER)
11. I DON'T WANT TO BE A SOLDIER I DON"T WANT TO DIE
12. IMAGINE
13. HOW DO YOU SLEEP ?
14. NEW YORK CITY
15. JOHN SINCLAIR
16. SCARED
17. GOD
18. HERE WE GO AGAIN
19. GIMME SOME TRUTH
20. OH MY LOVE
21. INSTANT KARMA (WE ALL SHINE)

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox.jdfi.co.id/n

Senin, Desember 04, 2006

Soft Machine - Floating World Live













JUDUL ALBUM: FLOATING WORLD LIVE
ARTIS: SOFT MACHINE
LABEL: MOONJUNE
TAHUN: 2006
PRODUSER: LEONARDO PAVKOVIC


Sabtu 2 Desember 2006 kemarin di Sultan Hotel saya bersua dengan Leonardo Pavkovic pemilik label Moonjune yang tengah berada di Jakarta. Labelnya Pavkovic ini mengarahkan segmentasi pendengarnya pada genre musik prog-rock dan jazz. Salah satu produk terbarunya adalah album dari grup prog-rock Inggeris Soft Machine bertajuk "Floating World Live". Ini sebetulnya adalah rekaman lama yang ditemukan kembali dan dirilis ulang. Album ini diambil dari pertunjukan Soft Machine dalam rangka "British Tour" di tahun 1975. Personilnya adalah Allan Holdsworth (gitar), Roy Babbington (bass), Karl Jenkins (oboe, piano, Rhodes, recorder, soprano saxophone), John Marshall (drums, perkusi), Mike Ratledge (organ, synthesizers, piano). Ini adalah Soft Machine di era jazz-rock lewat album "Bundles" dan "Softs".

Di album ini sosok Holdsowoth terasa lebih dominan dan menonjol. Dengan jelajah jari jemarinya dalam scaling yang cepat, jangkau interval yang lebar dan luas serta eksplorasi legato yang bikin merinding. Itu adalah karakteristik khas Holdsworth yang juga menguasai instrumen biola. Dan sudah pasti atmosferik Canterburry scene lumayan berceceran di beberapa track yang ada di album ini.

Simak lah komposisi yang ditulis Karl Jenkins "Bundles" yang menyediakan banyak ruang untuk Holdsworth berekspresi. Note by note yang dihasilkan Holdsworth kadang menyusupkan "surprising" - tak terduga. Sebuah cakrawala permainan gitar yang seolah tak memiliki tepi. Tekstur bunyi Holdsworth ini dilapis element sintesis dari permainan synthesizers- nya Mike Ratledge. Serta dukungan efek perkusi yang massive dari John Marshall.

Bagi penggemar jazz-rock album live ini pasti membuat semangat anda jadi berbinar-binar. Dan sudah pasti Soft Machine di era tengah 70-an ini merupakan fragmen tersendiri bagi grup yang telah malang melintang sejak akhir era 60-an. Fragmen tersendiri,karena di album ini gitar memegang tahta.

Saya menduga solo-solo album Holdsworth selalama ini bertolak dari cetak-biru yang ditorehnya saat bergabung dengan Soft Machine ini.

TRACKLIST

1. THE FLOATING WORLD
2. BUNDLES
3. LAND OF THE BAG SNAKE
4. EALING COMEDY
5. THE MAN WHO WAVED AT TRAINS
6. PEFF
7. NORTH POINT
8. HAZARD PROFILE (PART 1)
9. J.S.M
10. RIFF III
11. SONG OF AEULUS
12. ENDGAME
13. PENNY HITCH (CODA)

* Thanks to Mr Leonardo Pavkovic for the CD's

Denny Sakrie
0818417357
http://musicalbox.jdfi.co.id/n